Wednesday, October 21, 2015

Cara Budidaya Cabai Rawit

Si Tukang Tidur Main Adsense 250x250

Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabai rawit bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang.


Berkebun Cabai Merah Rawit

Di dataran tinggi, tanaman cabai rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabai rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah menjadi ringan.

Tukang Tidur Main Youtube 250x250 Budidaya cabai rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabai besar bisa juga menyerang cabai rawit. Kali ini alamtani menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabai rawit, mulai dari pemilihan benih hingga penanganan panen.

10. Affiliate Marketer Pemula 160x600
Siapa yang tidak mengenal cabai yang satu ini, meskipun kecil atau rawit seperti namanya yaitu cabai rawit memiliki rasa yang super pedas. Cabai yang satu ini sangat dikenal di seluruh masyarakat indonesia, karena menurut legendanya masyarakat indonesia jika tidak ada cabai pada makanan maka rasanya terasa hambar. Akhir-akhir ini cabai rawit semakin mahal saja harganya di pasaran semakin berharga untuk didapatkan. Mahalnya harga cabai rawit akhir-akhir ini membuat masyaarakat banyak yang mengeluh akan naiknya harga cabai ini. Para sahabat tidak perlu cemas dengan mahalnya harga cabai, pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimana cara budidaya cabai rawit. Menanam cabai sangatlah gampang, hal ini sahabat bisa menanamnya dengan media Sebidang lahan, Pot, Polibag atau pu bekas botol-botol minuman ataupun plastik bekas yang tidak terpakai bisa digunakan.

Pemilihan Benih Cabai
Image result for cabai rawit
Sekarang ini telah banyak tersedia benih cabai rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal, kita bisa menyeleksi benih cabai rawit sendiri.

untuk benih cabai sendiri bisa diperoleh dari hasil panen cabai sebelumnya. Pilihlah benih cabai dari hasil panen ke-4 sampai hasil Panen ke-6, hal ini dikarenakan buah yang dihasilkan dari periode panen ini memiliki biji yang optimal. Mengapa hasil panen pertama sampai ketiga tidak digunakan sebagai menih, hal ini karena biji pada panen pertama sampai ketiga masihlah sangat sedikit dan jika digunakan benih pada periode akhir biji relatif banyak akan tetapi bijinya kecil-kecil.

Ketika memilih benih cabai rawit yang baik, pilihlah beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat, kemudian pilihlah buah yang terlihat sempurna yang bebas dari serangat hama dan penyakit. Dari buah cabai tersebut kemudian keluarkan bijinya lalu jemurlah benih tersebut dengan cara di angin-anginkan hingga kering. 

Sebelum menanam bibit cabai tersebut hendaknya rendam biji cabai tersebut, pilihlah biji cabai yang tenggelam karena biji yang mengambang kemungkinan besar tidak akan bisa tumbuh benjadi bibit cabai. Lalu kerigkan biji tersebut selama 3 hari. 

Benih yang baik adalah benih yang memiliki daya tumbuh 85%. Semakin benih cabai disimpan maka kadar airnya dan daya tumbuh akan semakin berkurang. Jika daya tumbuh biji cabai rawit kurang dari 50% maka jangan memakai biji tersebut karena kualitasnya menjadi tidak baik.

Penyemaian Benih Cabai

Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabai rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik sinar matahari secara langsung, kucuran air hujan deras dan terpaan angin.

Siapkan media tanam berukuran 4×5 m, kemudian siram media tanam hingga lembab agar suhu tanam menjadi stabil untuk media tumbuh biji cabai tersebut. Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos . Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. 

Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam media tanam sedalam 0,5 cm, tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan media tanam dengan jerami  Kemudian siram permukaan jerami dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan media tanam.
Benih akan tumbuh menjadi bibit cabai rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabai rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.

Pengolahan Tanah dan Penanaman

Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabai rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah.
Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. Bila tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. 
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam media semai kedalam lubang tanam dengan hati-hati agar akarnya tidak rusak. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.

Perawatan Budidaya Cabe Rawit

Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabai rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam bedengan. Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua minggu sekali.
Pemupukan susulan ditambahkan setelah tanaman berumur 1 bulan sejak bibit ditanam. Selanjutnya berikan pemupukan susulan setiap habis panen. Pemupukan susulan bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos. Berikan pupuk cair yang telah diencerkan sebanyak 100 ml untuk setiap tanaman. Sedangkan pupuk kompos sebanyak 500-700 gram. Bisa juga ditambahkan urea dan NPK sebagai pupuk tambahan.
Perawatan lain yang diperlukan adalah penyiangan. Karena budidaya cabai rawit jarang menggunakan mulsa maka penyiangan harus dilakukan lebih intensif. Upayakan bedengan untuk besih dari gulma.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman cabai rawit sebenarnya agak tahan terhadap serangan hama. Namun bukan berarti kebal sama sekali. Hama yang menyerang cabai besar bisa juga menyerang tanaman cabai rawit. Hama tersebut antara lain, aphid, lalat buah, kepik, dll.
Sedangkan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabai rawit adalah patek, kerdil, keriting daun dan busuk buah. Penyakit kebanyakan menyerang pada musim hujan, terutama pada curah hujan tinggi. Untuk pengendalian lebih lanjut, silahkan baca hama dan penyakit tanaman cabe.

Pemanenan Cabai Rawit

Image result for cabai rawit
Cabai rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3 bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6 bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabai rawit bisa mencapai 24 bulan. Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung 15-18 kali.
Namun semakin tua tanaman, produktivitasnya semakin rendah sehingga tidak ekonomis lagi untuk dipelihara. Untuk budidaya intensif, biasanya tanaman cabai rawit dipelihara hingga berumur 12 bulan. Budidaya yang baik bisa menghasilkan total produksi hingga 30 ton/ha.
Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya dengan memetik buah beserta tangkainya. Buah cabai rawit yang dikehendaki adalah yang bentuknya ramping dan padat berisi. Tipe buah seperti ini biasanya rasanya pedas dan dihargai lebih tinggi di pasar dibanding buah yang besar namun kopong.
Nah itulah sedikit tips budidaya tanaman cabai 


No comments:

Post a Comment